Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Megapolitan

Peristiwa

Olahraga

Daerah

Galeri

Opini

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Investasi Rp294 Triliun Buah Tangan Presiden Prabowo Keliling China, Inggris hingga AS

Tim Redaksi
Jumat, 22 November 2024 | 10:25 WIB
Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada awak media, usai menghadiri CEO Roundtable Forum, London, pada Kamis 21 November 2024. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada awak media, usai menghadiri CEO Roundtable Forum, London, pada Kamis 21 November 2024. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

IDISNEWS.COM - Lawatan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke sejumlah negara dalam kunjungan perdananya sebagai kepala negara sukses besar.  

 

Sebab, Presiden Prabowo berhasil membawa pulang buah tangan berupa investasi yang nilainya mencapai Rp 297 Triliun dari lawatannya ke lima negara yakni China, Amerika Serikat, Peru, Brasil, Inggris. 

 

Menurut Prabowo capaian ini melebihi dari target yang diinginkan, yang menunjukkan kepercayaan global terhadap ekonomi Indonesia. Dalam lawatanya ke Inggris, perusahaan negara Ratu Elizabeth  berkomitmen investasi sebesar 8,5 miliar dolar AS.  

 

Prabowo menegaskan bahwa hasil tersebut menunjukkan optimisme para pelaku usaha Inggris terhadap ekonomi Indonesia. 

 

“Barusan saya bertemu dengan pemimpin-pemimpin perusahaan besar, di sini ada 19 tokoh. Mereka sudah berkomitmen investasi 8,5 miliar dolar AS. Ini menunjukkan optimisme mereka terhadap ekonomi kita,” ujar Presiden Prabowo dalam keterangannya kepada awak media di London, pada Kamis, 21 November 2024. 

 

Presiden juga menekankan bahwa kepercayaan global terhadap Indonesia terus meningkat, sebagaimana terlihat dari kunjungan sebelumnya ke Brasil, Amerika Serikat, dan Tiongkok. 

 

Selain itu, komitmen pemerintah terhadap tata kelola yang bersih dan efisien juga menjadi salah satu daya tarik utama bagi investor. 

“Saya kira ini cukup bagus menunjukkan kepercayaan global terhadap ekonomi Indonesia. Tentunya pemerintah yang bersih mereka sangat menghargai itikad kita,” ungkap Presiden Prabowo. 

 

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang turut hadir dalam forum tersebut, menjelaskan bahwa para CEO sangat tertarik pada berbagai sektor prioritas di Indonesia, termasuk transisi energi, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. 

 

Salah satu yang menjadi sorotan adalah peningkatan kualitas pendidikan, khususnya dalam bidang STEM dan kesehatan. 

 

“Mereka ingin melihat bagaimana arah kebijakan dan komitmen Presiden terhadap investasi. Banyak yang sangat tentu saja surprise dalam artian positif mendengar sendiri dari Bapak Presiden mengenai prioritas dan komitmen terhadap clean dan efficient government itu sangat-sangat diapresiasi betul,” ujar Sri Mulyani. 

 

Senada, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menambahkan bahwa stabilitas politik dan ekonomi Indonesia, serta transisi pemerintahan yang damai, telah meningkatkan kepercayaan investor.  

 

Rosan juga menyampaikan rencana untuk menindaklanjuti komitmen ini dengan pertemuan lebih lanjut bersama perusahaan-perusahaan yang telah menyatakan minatnya. 

 

“Antusiasme untuk berinvestasi di Indonesia bukan hanya tinggi, tapi makin tinggi. Mereka melihat stabilitas politik dan ekonomi kita sangat baik, dan transisi pemerintahan yang berjalan damai memberikan kepercayaan lebih tinggi,” ucap Rosan. 

 

Presiden Prabowo diketahui menghadiri CEO Roundtable Forum yang digelar di Lancaster House, London, pada Kamis, 21 November 2024. Forum ini mempertemukan Presiden Prabowo dengan 19 pemimpin perusahaan besar Inggris untuk membahas peluang investasi strategis di Indonesia. 

 

Forum ini menjadi momentum penting bagi pemerintah Indonesia untuk menunjukkan keseriusannya dalam mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi.  

 

Dengan komitmen investasi yang telah tercapai, forum ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat hubungan ekonomi Indonesia-Inggris dan membuka peluang kerja sama lebih luas di berbagai sektor. (Red)

Komentar: