Presiden Prabowo Berencana Tarik Utang Baru Rp 775,87 Triliun di 2025
IDISNEWS.COM - Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto diperkirakan akan menarik utang baru sebesar Rp 775,867 triliun pada tahun 2025.
Angka ini tercantum dalam Undang-undang Nomor 62 Tahun 2024 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025.
Kebijakan terkait pembiayaan utang ini kemudian diperinci dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 201 Tahun 2024 yang diterbitkan pada 30 November 2024.
Utang baru yang akan ditarik pada 2025 terbagi dalam dua kategori pembiayaan utama, yakni pinjaman dan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).
Berdasarkan rincian yang tercantum dalam Perpres tersebut, pemerintah berencana untuk menarik pinjaman sebesar Rp 133,3 triliun dan menerbitkan SBN senilai Rp 642,6 triliun.
Pinjaman dalam Negeri dan Luar Negeri
Pinjaman pemerintah pada tahun 2025 akan terdiri dari dua jenis, yakni pinjaman dalam negeri yang mencapai Rp 5,2 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 128,1 triliun. Pemerintah berencana untuk memanfaatkan instrumen pinjaman ini untuk mendanai kegiatan atau proyek prioritas yang telah ditetapkan dalam rencana pembangunan nasional.
Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN)
Sebagian besar pembiayaan utang akan dipenuhi melalui penerbitan SBN yang terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/Sukuk Negara. Instrumen ini akan digunakan untuk mendukung kebutuhan pembiayaan dalam jangka panjang dan mendanai proyek-proyek infrastruktur serta program prioritas pemerintah lainnya.
Pembiayaan Investasi dan Pinjaman
Selain pembiayaan utang, pemerintah juga merencanakan pembiayaan investasi sebesar Rp 154,5 triliun pada tahun 2025. Pemerintah juga akan memberikan pinjaman sebesar Rp 5,44 triliun untuk mendukung berbagai program dan sektor yang membutuhkan pendanaan tambahan. Pembiayaan lainnya, yang termasuk dalam kategori pembiayaan non-utang, tercatat sebesar Rp 262 miliar.
Lonjakan Pembiayaan Utang pada 2025
Berdasarkan catatan yang dihimpun, total pembiayaan utang pada 2025 akan mengalami lonjakan signifikan, yaitu sebesar Rp 222,8 triliun dibandingkan dengan outlook pembiayaan utang pada tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp 553,1 triliun.
Lonjakan ini seiring dengan kebutuhan pembiayaan untuk mendukung program-program pembangunan nasional yang semakin besar, termasuk pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan pengembangan infrastruktur yang ambisius.
Megapolitan 6 hari yang lalu
Otomotif | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Kesehatan | 6 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Hukum | 2 hari yang lalu
Kesehatan | 3 hari yang lalu
Peristiwa | 5 hari yang lalu