Hasil Penggeledahan di Kantor dan Rumah Kades Kohod, Apa Saja yang Disita Polri?

IDISNEWS.COM - Sejak kemunculan pagar laut di Kabupaten Tangerang, Kepala Desa (Kades) Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Arsin menjadi perbincangan. Arsin kini dikenal sebagai kepala desa yang sukses, bahkan disebut-sebut punya mobil mewah sekelas Jeep Rubicon.
Harta kekayaan Arsin kini menjadi pembahasan karena memiliki sejumlah kendaraan mewah yang harganya cukup fantastis, padahal Arsin hanyalah seorang Kepala Desa.
Banyak spekulasi liar bermunculan jika kendaraan mewah yang dimiliki Arsin diduga didapat dari keberadaan pagar laut Tangerang yang memiliki SHGB dan SHM itu.
Terlepas dari harta kekayaan Arsin, Bareskrim Polri melakukan penggeledahan di dua lokasi yang terkait dengan dugaan pemalsuan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) di kawasan pagar laut Tangerang.
Penggeledahan tersebut dilakukan di kantor dan rumah Kepala Desa Kohod, Arsin bin Asip, pada Senin (10/2/25).
Petugas kepolisian terlihat memasuki kantor Kepala Desa Kohod dan memeriksa sejumlah berkas yang ditemukan di sana. Beberapa petugas juga mengenakan pakaian bertuliskan ‘Inafis’, yang menunjukkan bahwa mereka sedang melakukan pemeriksaan forensik.
Ruangan Kepala Desa Kohod, Arsin, menjadi lokasi pertama yang digeledah.
Tim Bareskrim memeriksa satu per satu berkas yang ada di sana, kemudian melanjutkan ke ruangan Sekretaris Desa, Ujang Karta, yang terletak di sebelah ruangan Arsin.
Pihak Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Metro Tangerang Kota turut serta dalam penggeledahan dengan mendokumentasikan berkas-berkas yang diambil oleh Bareskrim.
Selama proses berlangsung, awak media tidak diizinkan masuk dan diminta menunggu di halaman kantor desa yang dijaga oleh dua anggota Binamas.
Penggeledahan berlangsung hingga pukul 23.00 WIB, dengan hasil penyitaan sejumlah barang, termasuk komputer, stempel, dan dokumen yang dianggap mencurigakan.
Barang-barang tersebut kemudian dibawa ke Polsek Pakuhaji untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus pemalsuan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Surat Hak Milik (SHM) di Kohod, Kabupaten Tangerang.
Pemalsuan Dokumen Berlangsung sejak 2021
Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengungkap pemalsuan dokumen untuk penerbitan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) di atas laut Tangerang, Banten sudah dilakukan sejak tahun 2021.
Kesimpulan ini didapat usai pemeriksaan sekitar 40 orang saksi yang terdiri dari warga desa hingga kepala desa Kohod, Arsin dan beberapa pihak dari KSJB Raden Lukman, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Pemerintah Kabupaten Tangerang.
“Kemudian sampai saat ini kita sudah melaksanakan pemeriksaan kepada saksi sebanyak 44 orang. Dari pemeriksaan ini kita sudah mendapatkan peristiwa pemalsuan tersebut terjadi sejak tahun 2021 sampai dengan saat ini di desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang,” ujar Dirtipidum, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro di Bareskrim Polri, Jakarta pada Senin (2/10).
Selain itu, dari pemeriksaan Arsin, Bareskrim juga mendapatkan informasi tentang modus operandi penerbitan SHGB dan SHM itu.
"Kami masih proses, semoga apa yang kita cari kita dapatkan untuk dilanjutkan langkah penyitaan. Di samping itu, kita kemarin sudah menyita 263 warkah, saat ini juga sudah kita kirim ke labfor untuk diuji," tandasnya. (Vir)
Megapolitan 6 hari yang lalu

Nasional | 5 hari yang lalu
Nasional | 3 hari yang lalu
Nasional | 3 hari yang lalu
Peristiwa | 5 hari yang lalu
Hukum | 2 hari yang lalu
Ekbis | 4 hari yang lalu
Peristiwa | 2 hari yang lalu
Peristiwa | 4 hari yang lalu
Megapolitan | 6 hari yang lalu