Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Megapolitan

Peristiwa

Olahraga

Daerah

Galeri

Opini

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Waspada! Penelitian 54 Negara: Gagal Tumbuh Anak Kerap Terjadi di Masa Pemberian MPASI

Tim Redaksi
Minggu, 08 Desember 2024 | 09:45 WIB
Ilustrasi pemberian MPASI
Ilustrasi pemberian MPASI

IDISNEWS.COM - Masalah pertumbuhan anak yang tidak optimal menjadi pembahasan yang penting untuk terus dilakukan pencegahan, karena dapat memengaruhi perkembangan anak dalam jangka panjang. 

Penelitian di 54 negara berkembang pada menunjukkan bahwa, weight faltering dan length deceleration (gagal tumbuh) banyak terjadi pada masa pemberian MPASI. 

Weight faltering merupakan kondisi ketika berat badan anak di bawah standar usianya, atau tidak mengalami kenaikan berat badan yang cukup. Anak yang telah mengalami weight faltering, berat badan kurang, atau gizi kurang harus ditangani di Puskesmas oleh dokter umum. Pada anak tersebut, dibutuhkan pemberian makanan terapeutik, misalnya susu formula pertumbuhan. Sedangkan length deceleration merupakan kondisi dimana kenaikan panjang tidak maksimal (gagal tumbuh). 

Untuk masalah pertumbuhan terbanyak di Indonesia adalah stunting, yaitu panjang atau tinggi badan kurang dari -2 SD (Standar Deviasi) grafik WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yang disebabkan oleh malnutrisi kronik. 

Masalah gizi lainnya, gizi kurang, dan gizi buruk. Yang mana semua itu semua akan menyebabkan dampak jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendeknya imunitas menurun, dan jangka panjangnya yaitu risiko sindrom metabolik dan gangguan perkembangan kognitif. 

“Oleh karena itu, penting untuk mencegah stunting dengan cara mendeteksi weight faltering/berat badan kurang dan tata laksana segera,” kata dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik, Klara Yuliarti, dilansir dari keterangan pers Danone, Rabu (4/12/2024). 

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/1928/2022 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tatalaksana Stunting, maka pencegahan stunting dimulai dari tingkat Posyandu. Yaitu dengan pemberian makanan yang mengandung protein hewani yang cukup.

Komentar: