Tak Ada Makanan Instan, BNBP Pastikan Pengungsi Erupsi Gunung Ibu Nikmati Masakan Fresh Dapur Umum
IDISNEWS.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan segala kebutuhan warga terdampak erupsi Gunung Ibu, terjamin.
Tidak hanya logistik, BNPB juga menegaskan tim layanan kesehatan, psikolog hingga guru-guru dipastikan ada di lokasi. Saat ini, setidaknya ada dua dapur umum milik TNI dan Kementerian Sosial (Kemensos) disiagakan di lokasi pengungsian.
Pada Senin, kemarin. tim BNPB dan Dandim 1501/Ternate meninjau lokasi dapur umum yang dikelola oleh pihak TNI.
“Kami bersama Pak Dandim memastikan bahwa setiap hari pengungsi mendapatkan makanan yang bergizi dengan menu-menu yang dipastikan masyarakat bisa menikmati makanan tersebut secara sehat dalam masa pengungsian ini,” kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati.
“Tidak ada makanan instan, di sini makanan yang disiapkan di dapur umum dimasak setiap hari fresh. Setiap hari disiapkan 1.500 porsi untuk pengungsi dan tim pendukung lainnya,” lanjutnya.
Sampai hari ini telah terdapat dua dapur umum, yaitu milik TNI dan milik Kementerian Sosial melalui Tagana. Dengan semakin banyaknya pengungsi, diputuskan untuk pembagian jadwal memasak dan pendistribusian.
“Jadwal yang ditetapkan pagi dari tim Kemensos Tagana. Makan siang dan malam dari Dapur TNI, bahan disiapkan oleh BPBD. Jadi ada kesempatan belanja dan memasak makanan yang jelas-jelas bergizi agar pengungsi sehat,” tutur Raditya.
Raditya ditemani Dandim juga berkesempatan meninjau ketersediaan logistik di Gudang sementara yang menyimpan persediaan BPBD Kabupaten Halmahera Barat.
Hasil dari tinjauan itu, dapat dipastikan selama seminggu ke depan stok tersedia di gudang tersebut. Jika pun berkurang, dapat mengambil di Gudang yang ada di Kantor BPBD Kab. Halmahera Barat.
Selanjutnya, tinjauan menyasar pada pos pengungsian. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa fasilitas penunjang bagi pengungsi sudah terlaksana, seperti pelayanan kesehatan dan juga ketersediaan guru yang bertugas untuk mengajar bagi anak-anak yang mengungsi.
“Guru-guru akan memberikan pembelajaran bagi anak-anak yang berada di pengungsian, akan membuat kelas agar setiap anak mendapatkan pendidikan. Ini menjadi wajib dan pemerintah menjamin pendidikan masih terus berjalan meskipun dalam masa pengungsian,” ujar Raditya.
“Pelayanan kesehatan dokter dan tenaga kesehatan di setiap titik pos pengungsian ada fasilitas itu,” pungkasnya.
Pengungsi Bertambah
Satgas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) erupsi Gunung Ibu telah menambah titik lokasi pengungsian yang semula lima titik di Desa Akesibu, menjadi 12 titik yang tersebar di Kecamatan Ibu seperti di Desa Gam Ici, Desa Tongute Sungi, Desa Tongute Goin, Desa Tongute Ternate, dan Desa Soana Masungi.
Hingga Senin (20/1) sebanyak 1.067 jiwa / 432 KK warga Kecamatan Tabaru telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman pasca kenaikan level Gunung Ibu menjadi status level IV 'Awas'.
Meskipun jumlah pengungsi belum mencapai setengah dari total kepala keluarga di enam desa yang masuk dalam zona bahaya yaitu sebanyak 2.959 Jiwa / 838 KK, namun tim Satgas PB Erupsi Gunung Ibu memastikan kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, bayi, anak-anak, dan disabilitas menjadi prioritas evakuasi. (Vir)
Pendidikan 6 hari yang lalu
Peristiwa | 6 hari yang lalu
Ekbis | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Kesehatan | 5 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Peristiwa | 6 hari yang lalu
Megapolitan | 4 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu