Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Megapolitan

Peristiwa

Olahraga

Daerah

Galeri

Opini

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Hati-hati! Peneliti Temukan Diet Puasa Intermiten Bisa Picu Kebotakan

Tim Redaksi
Minggu, 15 Desember 2024 | 19:10 WIB
Ilustrasi pembotakan rambut
Ilustrasi pembotakan rambut

IDISNEWS.COM - Diet merupakan salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap ideal. Salah satu jenis diet yang paling banyak digandrungi adalah puasa intermiten (IF), yakni mengatur waktu makan dan berpuasa dalam jangka waktu tertentu.  

Jenis diet ini berbeda dengan diet lainnya yang membatasi jenis makanan tertentu, karena IF lebih berfokus pada pengaturan waktu makan, dan dinilai banyak manfaatnya bagi kesehatan selain menurunkan berat badan, termasuk mengurangi risiko demensia. 

Namun para peneliti dari Universitas Westlake di Zhejiang, Cina, menemukan jenis diet ini dapat merusak folikel rambut hingga menyebabkan kebotakan. 

"Kami tidak berniat ingin menakut-nakuti orang agar tidak melakukan puasa intermiten. Hanya saja kami pikir penting untuk mengetahui diet ini mungkin punya dampak yang tak diinginkan," jelas Zhang Bing, penulis senior penelitian yang juga pakar biologi sel punca, dilansir dari Daily Mail

Para peneliti menyebut diet ini dapat menyebabkan sel-sel yang dapat merangsang pertumbuhan rambut yang sehat kekurangan energi. Para ilmuwan itupun telah melakukan uji coba pada tikus. 

Eksperimen dilakukan dengan membagi dua kelompok tikus. Kelompok tikus pertama bulunya dicukur, dan diberi makan setiap 8, 16, atau 48 jam, sedangkan kelompok tikus kedua tidak dibatasi makannya. Hasilnya, Bulu tikus yang tak dibatasi makan tumbuh lagi setelah 30 hari sedangkan yang dibatasi makannya hanya tumbuh bulu sebagian setelah 96 hari.  

Para peneliti mengatakan penyebabnya mungkin sel-sel rambut yang butuh asupan rutin yang dipicu energi dari pola makan. Namun puasa intermiten membatasi asupan makanan sehingga mematikan sel-sel rambut. Hingga menyebabkan kebotakan rambut 

Meski begitu, efek kebotakan akibat jenis diet IF pada rambut manusia lebih ringan. Pada penelitian lain dilakukan tes langsung kepada manusia,  ada 49 anak muda yang berpuasa selama 18 jam. Hasilnya, para ilmuwan menemukan diet dengan pembatasan waktu makan mengurangi kecepatan pertumbuhan rambut sebesar 18 persen dibanding yang tidak dibatasi, dalam waktu 10 hari. 

"Kami melihat efek yang lebih ringan pada manusia. Jadi, masih ada rambut yang tumbuh hanya saja sedikit lebih lambat dari biasanya," tutur Zhang. 

Para peneliti menarik kesimpulan penyebabnya mungkin karena manusia saling berbeda dalam hal pembentukan genetik sehingga hasilnya pun bervariasi dan beberapa mengalami dampak dari diet ini. Penelitian ini muncul setelah riset sebelumnya di Cina yang menyebut diet ini bisa menggandakan risiko kematian akibat masalah jantung. Studi melibatkan 20 ribu orang dewasa dengan hasil mereka yang hanya makan setiap delapan jam dalam sehari berisiko dua kali lipat mengalami serangan jantung dan stroke di kemudian hari.
 

Komentar: