Parah Sih Ini! Viral Curhatan Warganet Soroti Dugaan Pungli Wadah Makan di Program MBG
IDISNEWS.COM - Kasus dugaan pungutan liar (pungli) di sekolah yang menggelar program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan di media sosial.
Seorang warganet membagikan keluhan mengenai adanya pungutan sebesar Rp10.000 untuk wadah makan, padahal program tersebut seharusnya diberikan secara gratis.
Keluhan ini dibagikan melalui akun menfess X, @tanyarlfes. Pemilik akun tersebut menceritakan bahwa sekolah adiknya meminta uang sebesar Rp10.000 kepada orang tua siswa dengan alasan untuk wadah makan dalam pelaksanaan program MBG.
“Tanyarl jelas2 program makan siang GRATIS, sekolah adik gw masih aj dimintain uang astagaa. Alesannya buat wadah makan,” tulisnya dalam cuitan tersebut.
Tak hanya itu, dia juga membagikan bukti berupa foto kertas daftar orang-orang yang telah membayar uang Rp10.000 serta tangkapan layar percakapan yang mengimbau wali murid untuk segera membayar uang tersebut, dengan alasan agar segera diserahkan kepada pihak catering.
"Assalamualaikum ibu2 mohon maaf yaaa untuk uang MBG 10.000 dikumpulkan terakhir hari ini yaa. Jadi mohon kepada ibu2 walmur anak2 nya untuk membawa uangnya krna besok udah mau diserahkan ke pihak catering. Terimakasih," tulis salah satu pesan yang dibagikan.
Unggahan tersebut memicu kecaman dari berbagai pihak, terutama dari warganet yang menganggap adanya pungli dalam program yang seharusnya gratis tersebut.
Badan Gizi Nasional Buka Suara
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa masyarakat tidak seharusnya dikenakan biaya apa pun dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, termasuk untuk pembelian wadah makan.
"Semua program dilakukan dan dikelola Badan Gizi Nasional secara gratis untuk masyarakat," ujar Dadan dalam keterangan resminya.
Dadan juga menjelaskan bahwa program MBG ini menggunakan wadah makan berbahan stainless steel yang tidak hanya lebih higienis, tetapi juga ramah lingkungan karena dapat digunakan berulang kali, mengurangi limbah plastik. Biaya untuk wadah makan tersebut sepenuhnya ditanggung oleh anggaran BGN.
"Sekolah bersabar untuk menerima manfaat program dan tidak melakukan pungutan-pungutan yang tidak diperlukan," tegas Dadan. Dia memastikan bahwa BGN akan terus meningkatkan cakupan layanan untuk menjangkau lebih banyak sekolah di seluruh Indonesia, meskipun saat ini program ini masih berada pada tahap awal pelaksanaannya.
Dadan juga mengimbau masyarakat agar hanya mengacu pada informasi resmi terkait program Makan Bergizi Gratis yang disampaikan melalui laman resmi BGN di www.bgn.go.id. Dia menekankan bahwa jika informasi tersebut tidak tercantum dalam portal resmi BGN, maka informasi tersebut patut dipertanyakan.
Badan Gizi Nasional juga menyatakan bahwa program ini sepenuhnya diselenggarakan dan dibiayai oleh pemerintah tanpa melibatkan pungutan biaya dari orang tua atau siswa. Semua kebutuhan terkait program, termasuk perlengkapan makan, disiapkan oleh penyelenggara guna memastikan kelancaran dan pemerataan pelaksanaan program.
Sebagai langkah pengawasan, Dadan mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika mendapati pungutan terkait program ini di sekolah atau pihak lain. Laporan dapat dilakukan melalui email ke [email protected] atau menghubungi nomor WhatsApp 0811-1000-8008.
Program Makan Bergizi Gratis ini bertujuan untuk mendukung pemenuhan gizi anak-anak di sekolah tanpa membebani orang tua, dan pihak sekolah dilarang melakukan pungutan tambahan dalam bentuk apa pun sesuai dengan kebijakan resmi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional. (Vir)
Megapolitan 1 hari yang lalu
Gaya Hidup | 3 hari yang lalu
Kesehatan | 6 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Olahraga | 1 minggu yang lalu
Megapolitan | 5 hari yang lalu
Peristiwa | 2 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Dunia | 3 hari yang lalu