Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Megapolitan

Peristiwa

Olahraga

Daerah

Galeri

Opini

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

KH Musleh Adnan: Dari Anak Petani Hingga Jadi Ulama Kondang Madura

Tim Redaksi
Sabtu, 25 Januari 2025 | 11:59 WIB
Ulama kondang Madura, KH Musleh Adnan. Foto: Istimewa
Ulama kondang Madura, KH Musleh Adnan. Foto: Istimewa

IDISNEWS.COM -  KH Musleh Adnan, ulama dan kyai kondang yang kini dikenal luas di Madura, lahir di Jember pada 18 Oktober 1975.

 

Sosok yang penuh inspirasi ini memiliki perjalanan hidup yang unik dan mengesankan, terutama karena ia tidak berasal dari latar belakang keluarga kyai, melainkan dari keluarga petani sederhana.

 

Perjalanan hidup KH Musleh Adnan berubah signifikan setelah ia menikahi seorang putri kyai yang memiliki lembaga pendidikan. 

 

Hal ini yang kemudian membuatnya menerima gelar "Lora," sebuah panggilan kehormatan bagi anak atau menantu kyai dalam tradisi Madura. Namun, perjalanan untuk mendapatkan gelar itu tidaklah mudah.

 

Dalam salah satu ceramahnya yang dipublikasikan oleh akun TikTok bernama @ArzaZaen dan menjadi viral, KH Musleh Adnan bercerita bahwa ketika dirinya hendak meminang istrinya, banyak orang, termasuk para kyai, merasa ragu karena latar belakang KH Musleh Adnan yang bukan berasal dari keluarga kyai.

 

Namun, takdir Allah SWT memang selalu indah. Dalam konten yang diunggah pada tanggal 25/12/2024 itu, KH Musleh Adnan melanjutkan bahwa pamannya kala itu memberanikan diri untuk mencari jalan agar pinangan tersebut dapat sampai ke keluarga calon istrinya.

 

Dengan bantuan seorang pengajar di pondok pesantren kediaman istrinya (karena istri KH. Musleh Adnan merupakan keturunan seorang kyai), pinangan itu akhirnya diterima.

 

Uniknya, calon istrinya saat itu sudah mengetahui tentang rencana peminangan tersebut dan menyatakan kesediaannya.

 

Setelah pernikahan, KH Musleh Adnan mengaku menghadapi tantangan besar dalam beradaptasi dengan peran barunya.

Ia merasa canggung ketika tangannya dicium oleh orang-orang sebagai bentuk penghormatan, sebuah kebiasaan yang tidak pernah dialaminya sebelumnya.

 

Namun, dengan waktu dan tekad, ia mampu menyesuaikan diri dan berkembang menjadi sosok yang dihormati.

 

Kini, KH Musleh Adnan tidak hanya dikenal sebagai ulama yang berpengaruh di Madura, tetapi juga sebagai pemimpin yang berhasil memajukan lembaga pendidikan dan pondok pesantren yang ia kelola.

 

Pesantren tersebut menjadi tempat menimba ilmu bagi banyak santri, dan luar biasanya, pendidikan di sana diberikan secara gratis.

 

Kisah KH Musleh Adnan adalah bukti nyata bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk menjadi seorang yang turut berkontribusi dalam menyebarkan nilai-nilai Islam.

 

Dengan kerja keras, ketulusan, dan bimbingan Allah, ia mampu menorehkan cerita inspiratif yang membangun dan memberi manfaat besar bagi banyak orang. (Vir)

Komentar: