Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Megapolitan

Peristiwa

Olahraga

Daerah

Galeri

Opini

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Viral Gubernur Rohidin Mersyah Cosplay jadi Polantas saat Digiring Penyidik KPK, Ini Kata Kapolresta Bengkulu

Tim Redaksi
Senin, 25 November 2024 | 13:22 WIB
Tangkapan layar Rohidin Mersyah Cosplay jadi polantas saat digiring penyidik KPK.
Tangkapan layar Rohidin Mersyah Cosplay jadi polantas saat digiring penyidik KPK.

IDISNEWS.COM - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah kini resmi ditetapkan sebagai tersangka, dugaan kasus gratifikasi. Penetapan tersangka ini dilakukan KPK usai menggelar OTT di Bengkulu dan mengamankan setidaknya delapan orang.  

 

Menariknya, saat tim penyidik KPK hendak membawa Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah ke Jakarta melalui Bandara Fatmawati Soekarno, pada Minggu (24/11/2024), ia tampak mengenakan jaket polisi lalu lintas (Polantas). 

 

Ratusan pendukung Rohidin yang telah berkumpul sejak pukul 07.00 WIB di Polres Bengkulu, melakukan aksi protes. Mereka meminta kepada pihak kepolisian agar Rohidin tidak dibawa ke Jakarta oleh KPK.  

 

Massa yang berorasi dan membawa spanduk serta poster sebagai bentuk dukungan kepada Rohidin, menilai bahwa penangkapan tersebut adalah bagian dari upaya yang tidak adil terhadap tokoh politik berpengaruh di Bengkulu tersebut. 

 

Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata memberikan penjelasan soal kenapa Calon Gubernur Petahana Bengkulu Rohidin Mersyah pakai seragam polisi lalu lintas (Polantas), saat dibawa KPK ke bandara Fatmawati Soekarno Minggu (24/11/2024). 

 

Kepada awak media Deddy menjelaskan penggunaan seragam Polantas kepada Rohidin tujuannya adalah untuk mengelabuhi massa, yang sudah berjaga di depan Polresta Bengkulu sejak Sabtu (23/11/2024) malam. 

 

Massa yang merupakan simpatisan Rohidin tersebut melakukan penghadangan dan pemeriksaan terhadap mobil yang akan keluar dari dalam Mako Polresta Bengkulu. 

 

Untuk itu Kapolresta Bengkulu secara spontan memerintahkan kepada anggota untuk memakaikan seragam Polantas, yang kebetulan saat itu terlihat olehnya kepada Rohidin. 

 

Dengan tujuan agar massa tidak mengenali Rohidin lagi, sehingga dapat segera dibawa oleh tim KPK ke Bandara Fatmawati Soekarno. 

Pasalnya semakin lama Rohidin ditahan di Polresta Bengkulu, besar kemungkinan massa pendukung Rohidin akan semakin ramai berdatangan. 

 

Untuk lebih meyakinkan dalam rangka menghindari massa Deddy juga memerintahkan kepada anggotanya untuk membawa Rohidin menggunakan mobil Inafis Polresta. 

 

"Dengan situasi yang cukup genting tersebut saya memerintahkan secara spontan untuk menggunakan baju seragam Polantas, yang memang ada di situ yang terlihat oleh saya," ungkap Deddy. 

 

Pada akhirnya Polresta Bengkulu mengeluarkan tim KPK dan Rohidin yang saat itu menggunakan mobil Inafis, melalui gerbang utama Polresta. 

 

Massa yang curiga, bahkan sempat menghadang mobil Inafis tersebut memastikan keberadaan Rohidin di dalam mobil. 

Namun meskipun sempat ricuh akibat aksi penghadangan tersebut, mobil akhirnya berhasil melewati massa dan berangkat menuju bandara.

 

"Kami memang sempat terjadi dorong-dorongan dan sebagainya pada saat mobil Inafis keluar dari Mako Polresta. Namun akhirnya berhasil membawa mobil menuju bandara," demikian Deddy. (Red)

Komentar: