Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Megapolitan

Peristiwa

Olahraga

Daerah

Galeri

Opini

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

UPDATE: 179 Penumpang Pesawat Jeju Air Kecelakaan di Muan Tewas, Dua Orang Selamat

Tim Redaksi
Senin, 30 Desember 2024 | 11:20 WIB
179 Penumpang pesawat Jeju Air tewas dalam kecelakaan di Muan. Hanya dua kru pesawat yang selamat. Foto: Yonhap
179 Penumpang pesawat Jeju Air tewas dalam kecelakaan di Muan. Hanya dua kru pesawat yang selamat. Foto: Yonhap

IDISNEWS.COM - Sebuah jet penumpang yang membawa 181 orang mendarat darurat dan meledak di Bandara Internasional Muan, wilayah barat daya Korea Selatan, pada hari Minggu (29/12/2024). 

 

Kecelakaan itu menewaskan 179 orang dan dua orang lainnya berhasil diselamatkan, demikian ungkap pihak berwenang. 

 

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 09.00 pagi ketika pesawat Jeju Air, yang membawa 175 penumpang dan enam awak, tergelincir keluar dari landasan pacu ketika mendarat di Bandara Internasional Muan di wilayah Muan, Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer di sebelah barat daya Seoul.  

 

Pesawat tergelincir di atas tanah tanpa menggunakan roda pendaratan, menabrak tembok beton sebelum akhirnya terbakar dan menimbulkan ledakan yang memekakkan telinga. 

 

Tepat setelah pukul 21.00, pihak berwenang mengkonfirmasi 179 korban tewas akibat kecelakaan tersebut dan mengatakan bahwa dua orang kru pesawat berhasil diselamatkan.  

 

Keduanya masing-masing dibawa ke rumah sakit Seoul yang berbeda setelah menerima perawatan di rumah sakit di dekat bandara. 

 

"Setelah pesawat menabrak tembok, para penumpang terlempar keluar dari pesawat. Kemungkinan untuk bertahan hidup sangat kecil," kata seorang pejabat dinas pemadam kebakaran pada hari Minggu pagi, dikutip dari Yonhap News Agency

 

 "Pesawat hampir sepenuhnya hancur, dan sulit untuk mengidentifikasi korban yang meninggal," kata pejabat tersebut.  

 

"Kami sedang dalam proses memulihkan jenazah, yang akan memakan waktu," tambahnya.  

 

Ke-181 orang tersebut berada di dalam pesawat Boeing 737-800 yang berangkat dari Bangkok pada pukul 1:30 pagi dan dijadwalkan tiba di Muan sekitar pukul 8:30 pagi.  

 

Semua penumpang adalah warga negara Korea, kecuali dua orang berkewarganegaraan Thailand. Dari seluruh penumpang yang ada di dalam pesawat, 82 orang laki-laki dan 93 orang perempuan, dengan kisaran umur mulai dari tiga tahun hingga 78 tahun.  

 

Banyak yang berusia 40-an, 50-an, dan 60-an. Sebuah kamar mayat sementara telah didirikan di dalam bandara Muan untuk membaringkan mayat para korban. 

 

Para pejabat meyakini bahwa kerusakan pada roda pendaratan, yang mungkin disebabkan oleh sambaran burung, menjadi penyebab kecelakaan tersebut.  

 

Mereka telah mengambil perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit dari reruntuhan pesawat, meskipun butuh waktu berbulan-bulan untuk menentukan penyebab pastinya. 

 

Kementerian Pertanahan mengatakan dalam sebuah taklimat bahwa menara pengawas bandara telah memperingatkan akan adanya sambaran burung pada pukul 8.54 pagi.  

 

Pilot menyatakan mayday pada pukul 8.59 pagi, dan mendaratkan pesawat pada pukul 9.03 pagi tanpa menggunakan roda pendaratan. 

 

Otoritas Jeolla Selatan meningkatkan peringatan darurat ke tingkat tertinggi dan mengerahkan semua personil penyelamat dan polisi yang tersedia ke lokasi kecelakaan.  

 

Penjabat Presiden Choi Sang-mok mendeklarasikan wilayah Muan sebagai zona bencana khusus ketika ia mengunjungi lokasi jatuhnya pesawat dan menginstruksikan para pejabat untuk melakukan upaya habis-habisan dalam operasi pencarian.  

 

Choi juga menyatakan dukacita yang mendalam kepada para anggota keluarga yang ditinggalkan dan berjanji untuk memberikan semua bantuan yang memungkinkan dari pemerintah kepada mereka. 

 

CEO Jeju Air, Kim E-bae, mengeluarkan permintaan maaf dan menyampaikan belasungkawa kepada anggota keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai, dan bersumpah untuk memberikan semua dukungan yang diperlukan kepada keluarga korban. 

 

"Terlepas dari penyebabnya, saya bertanggung jawab penuh sebagai CEO," ujar Kim.  

 

Jeju Air berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu keluarga korban, baik secara finansial maupun yang lainnya, dengan menyebutkan bahwa mereka akan memberikan asuransi senilai US $ 1 miliar.  

 

Kim kemudian melakukan perjalanan ke bandara Muan untuk meminta maaf kepada para keluarga korban, namun mendapat reaksi keras dari para keluarga korban. Kim baru tiba sekitar pukul 20.00, sekitar 11 jam setelah kecelakaan. (Vir)

Komentar: