Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Megapolitan

Peristiwa

Olahraga

Daerah

Galeri

Opini

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Pidato Natal, Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza, Doakan Perdamaian bagi Bangsa yang Dilanda Konflik

Tim Redaksi
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:47 WIB
Paus Fransiskus menyampaikan pidato tradisional Hari Natal Urbi et Orbi dan berkat dari balkon utama Basilika Santo Petrus di Vatikan, pada 25 Desember 2024 [Yara Nardi/Reuters]
Paus Fransiskus menyampaikan pidato tradisional Hari Natal Urbi et Orbi dan berkat dari balkon utama Basilika Santo Petrus di Vatikan, pada 25 Desember 2024 [Yara Nardi/Reuters]

IDISNEWS.COM - Paus Fransiskus mengecam situasi kemanusiaan yang "sangat mengerikan" di Gaza, seraya mengimbau pembebasan para tawanan dan gencatan senjata di daerah pesisir yang dilanda perang tersebut. 

 

Dalam pidato Natal "Urbi et Orbi" (untuk kota dan dunia) pada hari Rabu (25/12) di Vatikan, Paus Fransiskus juga mengharapkan  perdamaian di Ukraina dan Sudan. 

 

"Saya memikirkan komunitas-komunitas Kristen di Israel dan Palestina, khususnya di Gaza, di mana situasi kemanusiaan sangat memprihatinkan. Semoga ada gencatan senjata, semoga para sandera dibebaskan dan bantuan diberikan kepada orang-orang yang kelelahan karena kelaparan dan perang," katanya.  

 

Paus Fransiskus yang kini berusia 88 tahun, merayakan Natal ke-12 dalam masa kepausannya, menyerukan diakhirinya konflik, baik politik, sosial maupun militer, di berbagai negara, termasuk Libanon, Mali, Mozambik, Haiti, Venezuela, dan Nikaragua. 

 

"Saya mengundang setiap individu, dan semua orang dari segala bangsa... untuk menjadi peziarah harapan, untuk membungkam suara senjata dan mengatasi perpecahan," kata paus. 

 

Mengakhiri perang di Ukraina 

 

Berbicara dari balkon tengah Basilika Santo Petrus kepada ribuan orang di alun-alun di bawahnya, Paus mengatakan: "Semoga suara senjata dibungkam di Ukraina yang dilanda perang."  

 

Dia juga menyerukan "dialog dan pertemuan, untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi."  

 

Kepala Gereja Katolik juga menyampaikan seruannya untuk gencatan senjata di Sudan, yang telah dilanda perang saudara yang brutal selama 20 bulan dan jutaan orang terancam kelaparan.  

 

"Semoga Putra Yang Mahatinggi menopang upaya komunitas internasional untuk memfasilitasi akses bantuan kemanusiaan bagi penduduk sipil Sudan dan memulai negosiasi baru untuk gencatan senjata," katanya. (Vir) 

Komentar: