Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Megapolitan

Peristiwa

Olahraga

Daerah

Galeri

Opini

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Gencatan Senjata di Gaza Akhirnya Disepakati, Berlaku Mulai 19 Januari

Tim Redaksi
Kamis, 16 Januari 2025 | 12:21 WIB
Warga Palestina merayakan kesepakatan gencatan senjata di Khan Younis Gaza, 15 Januari 2025. Foto: Anadolu
Warga Palestina merayakan kesepakatan gencatan senjata di Khan Younis Gaza, 15 Januari 2025. Foto: Anadolu

IDISNEWS.COM - Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani pada hari Rabu mengumumkan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza telah tercapai.  

 

Perdana Menteri Qatar Al Thani membuat pengumuman ini dalam sebuah konferensi pers di Doha. Dia menambahkan bahwa kesepakatan gencatan senjata, yang berpotensi mengakhiri agresi genosida Israel yang menghancurkan di daerah kantung tersebut, terdiri dari tiga tahap dan akan mulai berlaku pada hari Minggu. 

 

Gencatan senjata ini akan mulai berlaku pada hari Minggu, 19 Januari. Namun, pasukan Israel masih melanjutkan serangan mereka di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 40 orang Palestina di daerah kantung tersebut sejak kesepakatan diumumkan, demikian menurut laporan media. 

 

Pejabat Hamas, Izzat al-Risheq, mengatakan bahwa kesepakatan yang dicapai di ibukota Qatar, Doha, memenuhi seluruh persyaratan yang diajukan oleh kelompok Palestina tersebut, termasuk penarikan pasukan Israel secara penuh, kembalinya para pengungsi ke rumah-rumah mereka, serta diakhirinya perang secara permanen. 

 

Mustafa Barghouti Pemimpin partai politik Inisiatif Nasional Palestina (PNA) menggambarkan kesepakatan gencatan senjata yang baru saja diumumkan antara Israel dan Hamas sebagai "momen yang melegakan" bagi rakyat Gaza, yang masih terus mengalami penderitaan yang luar biasa. 
 
Namun, Barghouti menyoroti tantangan yang masih dihadapi rakyat Palestina, termasuk pengeboman yang intensif oleh pasukan Israel hingga gencatan senjata berlaku pada hari Minggu, dan luka-luka yang ditinggalkan oleh kehancuran yang meluas. 

 

Barghouti menekankan korban yang sangat besar dari perang Israel, dengan sebagian besar rumah dihancurkan, keluarga-keluarga yang hancur akibat kehilangan, dan dampak jangka panjang dari apa yang ia sebut sebagai genosida, penghukuman kolektif, dan pembersihan etnis. (Vir)

Komentar: