Pangeran: Pemecatan Jokowi, Gibran dan Bobby Lonceng Keruntuhan PDIP
IDISNEWS.COM - Langkah PDI Perjuangan memecat Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka serta menantunya Bobby Nasution dinilai langkah yang kurang menguntungkan bagi partai tersebut.
Pemecatan Jokowi sebagai kader, diperkirakan menjadi titik awal dari keruntuhan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dinilai, eksistensi PDIP selama 10 tahun terakhir justru banyak ditopang oleh keluarga Jokowi yang secara natural berhasil membangun spirit populisme di tengah masyarakat melalui kebijakan-kebijakan pro rakyat.
Demikian penegasan tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) GibranKu, Pangeran Mangkubumi dalam keterangannya, dilansir dari Rmol.id, Kamis 19 Desember 2024.
"Pemecatan Pak Jokowi, Mas Gibran dan Bang Bobby (menantu Jokowi), bisa menjadi lonceng keruntuhan PDIP di kemudian hari," kata Pangeran.
Pangeran sendiri menjadi salah satu kader banteng yang turut dipecat parpol pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.
Pangeran menilai, keputusan PDIP untuk memecat Jokowi, Gibran dan Bobby merupakan bumerang bagi partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
"Toh kalau kita mau jujur, mayoritas masyarakat Indonesia lebih mencintai Pak Jokowi dibandingkan PDIP yang dipimpin Ibu Megawati," kata Pangeran.
Di samping itu, Pangeran juga mengamati pertimbangan pemecatan 27 kader PDIP tidak serta merta dapat dibaca sebagai akibat adanya pelanggaran AD/ART partai.
Melainkan sebagai bukti ketidakmampuan PDIP sendiri untuk merawat, membina, dan menghormati kader-kader terbaiknya selama ini.
Oleh karena itu, Pangeran menilai, dengan resmi dicopotnya status Jokowi, Gibran, Bobby dan 24 orang lainnya sebagai kader PDIP, justru memberikan karpet merah bagi mereka untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa dan negara tanpa harus terikat oleh kultur PDIP yang monosentris.
“Justru dengan keputusan yang baru saja diambil oleh PDIP menjadi angin segar untuk Pak Jokowi, Mas Gibran, Bang Bobby dan 24 orang lainnya," kata Pangeran.
"Mereka kini sudah tidak punya beban, bisa bergerak lebih leluasa dan menghapus predikat sebagai petugas partai," demikian Pangeran. (Vir)
Megapolitan 6 hari yang lalu
Otomotif | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Kesehatan | 6 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Hukum | 2 hari yang lalu
Kesehatan | 3 hari yang lalu
Peristiwa | 5 hari yang lalu