Legislator Senayan Soroti Kasus ‘Pesta' Sabu di Sel Tanjung Raja OI, Willy Aditya Dorong ‘Bersih-bersih’ Lapas
IDISNEWS.COM - Kasus video pesta sabu di Lapas Tanjung Raja, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan (Sumsel) tengah menjadi sorotan serius dari kalangan legislator senayan. Mereka meminta, siapapun yang terlibat dalam kasus ini harus ditindak tegas.
Salah satu yang menyoroti kasus tersebut adalah Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya. Dengan tegas, ia mendorong ada pemeriksaan terhadap pembuat video maupun kepala Lapas tersebut.
Sebab, katanya, kasus ini bukan hanya menyangkut kasus yang viral terjadi. Tetapi untuk membuktikan apakah situasi tersebut benar atau tidak.
Seperti diketahui, baru-baru ini viral di media sosial sebual video yang menunjukkan napi bebas mengunakan ponsel hingga pesta narkoba di dalam Lapas Tanjung Raja Ogan Ilir.
Video tersebut disebarkan oleh seorang petugas lapas bernama Robby Adriansyah. Belakangan, Robby membuat video klarifikasi dan mengaku disanksi mutasi karena menyebarkan video. Pihak Lapas menyebut Robby menyebarkan hoax.
Willy menilai perlu dilakukannya reformasi besar-besaran dari jajaran petugas lapas dan pejabatannya. Agar semua bisa membuat program baru yang lebih baik.
"Istilahnya kita harus bersih-bersih bersama di lapas dari budaya yang sebelumnya mungkin tidak baik. Itu semua harus dibenahi dengan pendekatan humanis," tegas Willy, dalam keterangannya dikutip, Rabu (20/11/2024).
Pimpinan Komisi di DPR yang membidangi urusan reformasi penegakan hukum dan pembinaan masyarakat itu pun menilai reformasi Lapas diperlukan karena selama ini telah banyak kasus yang menyangkut Lapas di Indonesia. Untuk itu Willy mendorong agar persoalan lapas diselesaikan secara komprehensif.
"Kita akan lelah kalau menyelesaikan kasus per kasus. DPR bersama Menteri bekerja komprehensif selesaikan persoalan di lapas-lapas Indonesia ini,” tegasnya.
Sebagai informasi, Komisi XIII DPR berencana membentuk Panitia Kerja Pemasyarakatan (Panja Lapas) dengan tujuan untuk membangun dan meningkatkan kualitas rutan maupun lapas, sehingga bisa lebih memanusiakan ke depan.
Panja disebut juga sesuai dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto yang ingin mereformasi kondisi rutan dan lapas di seluruh Indonesia yang sudah sesak atau dihuni melebihi daya tampung. (Red)
Megapolitan 6 hari yang lalu
Otomotif | 2 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Kesehatan | 1 minggu yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Hukum | 2 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Kesehatan | 3 hari yang lalu
Olahraga | 1 minggu yang lalu