IKN Lebih Pantas Jadi Tempat Wisata Ketimbang Ibu Kota? Ini Kata Pengamat
IDISNEWS.COM - Ibu Kota Negara (IKN) yang terletak di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) direncanakan menjadi pusat pemerintahan yang baru.
Namun dibalik itu, justru IKN dinilai juga punya sisibmenarik dari segi pariwisata. Seperti yang disampaikan Pengamat pariwisata dari Politeknik Negeri Samarinda, I Wayan Lanang Nala, ia mengatakan kehadiran IKN bisa membawa dampak positif untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf).
"Sejak awal pembangunannya, IKN telah menarik perhatian masyarakat. Bahkan di awal-awal, Titik Nol IKN menjadi lokasi favorit untuk dikunjungi wisatawan," ujar Lanang di Samarinda, Senin (6/1/2025).
Menurutnya IKN memiliki daya tarik akan ibu kota baru Indonesia yang menimbulkan rasa ingin tahu tinggi pada masyarakat. Sehingga IKN menjadi magnet baru yang menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
Ia juga menilai IKN menjadi faktor utama meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kaltim. Mereka ingin melihat langsung lokasi yang akan menjadi pusat pemerintahan Indonesia di masa depan.
Namun lebih lanjut Lanang menjelaskan, daya tarik IKN tidak hanya karena statusnya sebagai ibu kota negara, tetapi juga pada konsep pembangunannya sebagai kota hutan atau forest city. Konsep ini sejalan dengan cita-cita IKN sebagai kota berkelanjutan.
"IKN dirancang sebagai kota modern yang ramah lingkungan. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama mereka yang peduli terhadap isu keberlanjutan," jelasnya.
Lanang menyoroti arsitektur bangunan dan penataan kawasan IKN yang menjadi daya tarik wisata.
"Desain arsitektur yang unik dan modern serta penataan ruang publik yang estetis menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan," ujarnya pula.
Ia menambahkan, publikasi di media massa turut berperan besar dalam mempromosikan IKN sebagai destinasi wisata baru. Foto-foto dan video yang beredar di media massa membuat orang penasaran dan ingin berkunjung ke IKN.
"Peluang usaha di sektor pariwisata seperti kuliner, akomodasi, dan transportasi semakin terbuka lebar," kata Lanang.
Tingkat hunian hotel di Kaltim juga mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024, Kaltim mencatatkan tingkat penghunian hotel tertinggi mencapai 68,39 persen untuk klasifikasi bintang, salah satunya didorong oleh kegiatan pembangunan IKN.
Namun, Lanang mengingatkan pentingnya persiapan dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk memaksimalkan potensi wisata IKN. "Masyarakat perlu merencanakan dan mengembangkan usaha secara terstruktur untuk merespons peningkatan kunjungan wisatawan," katanya menegaskan.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara pelaku ekraf di IKN dengan kota-kota penyangga seperti Balikpapan dan Samarinda. Ekosistem pariwisata IKN harus terintegrasi dengan kota-kota di sekitar.
Olahraga 2 hari yang lalu
Nasional | 3 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Opini | 3 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu