Bukti Tangsel Kota Paling Maju: IPM Lampaui Rata-Rata Nasional, Angka Kemiskinan Terendah di Banten
IDISNEWS.COM - Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tak disangsikan lagi merupakan salah satu daerah maju di Provinsi Banten. Catatan prestasi maupun kinerja seluruh stakeholder kota termuda di Banten itu membuktikannya.
Sebut saja misalnya angka kemiskinan maupun indeks pembangunan manusia (IPM) yang melampaui rata-rat nasional. Bahkan untuk angka kemiskinan, kota yang dipimpin Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan itu terendah se-Banten.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, persentase penduduk miskin di Tangsel hanya sebesar 2,36 persen atau sekitar 43,33 ribu jiwa.
Angka ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 2,57 persen atau sekitar 46,31 ribu jiwa pada tahun 2023.
Di saat bersamaan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga telah berhasil menyejahterakan masyarakatnya dengan meningkatkan serta menjaga stabilitas laju pertumbuhan ekonomi paska pandemi Covid-19.
Tangsel Unggul di Banten dan Nasional
Di antara delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten, Tangsel mencatatkan persentase kemiskinan terendah dibandingkan rata-rata provinsi yang mencapai 5,84 persen pada Maret 2024.
Tak hanya itu, Tangsel juga unggul secara nasional, di mana rata-rata persentase penduduk miskin Indonesia pada Maret 2024 tercatat sebesar 9,03 persen.
Prestasi ini menempatkan Tangsel sebagai salah satu kota dengan tingkat kesejahteraan tertinggi, tidak hanya di Banten tetapi juga di Indonesia.
Pada tahun 2024, garis kemiskinan di Tangsel ditetapkan sebesar Rp828.278 per kapita per bulan. Sedangkan, pada tahun sebelumnya garis kemiskinan di Tangsel ditetapkan Rp782.543 per kapita per bulan.
Rendahnya tingkat kemiskinan di Tangsel menunjukkan bahwa sebagian besar penduduknya mampu memenuhi kebutuhan dasar, baik makanan maupun non-makanan.
IPM ‘Sangat Tinggi ≥ 80
IPM Tangsel melonjak dari 83,57 persen di tahun 2023 menjadi 84,16 persen, mengukuhkan statusnya dalam kategori "sangat tinggi" (IPM ≥ 80).
Dalam skala provinsi, IPM Banten juga mengalami pertumbuhan dari 74,41 persen pada tahun 2020 menjadi 76,35 persen pada tahun 2024, dengan rata-rata peningkatan 0,65 persen per tahun.
Namun, Tangsel berhasil melampaui rata-rata provinsi dengan mencatatkan pertumbuhan yang lebih cepat dan capaian yang lebih tinggi.
Bahkan tidak hanya skala provinsi saja, pencapaian ini menjadikan Tangsel sebagai salah satu kota dengan IPM tertinggi di Indonesia, karena skala nasional nilai IPM tahun 2024 yakni 75,02 persen.
Prestasi Tangsel ini menunjukkan keberhasilan pemerintah daerah dalam mengelola potensi masyarakat dan membangun kota secara berkelanjutan, serta menciptakan ruang hidup yang sejahtera bagi warganya.
Tangsel Unggul dalam Semua Dimensi IPM
Keberhasilan Tangsel dalam mempertahankan status pembangunan manusia sangat tinggi didukung oleh peningkaran di semua dimensi pembentuk IPM, terutama pada standar hidup layak, pendidikan dan kesehatan.
1. Peningkatan Standar Hidup Layak
Pada tahun 2024, pengeluaran riil per kapita per tahun di Tangsel meningkat dari Rp16.225.000 pada 2023 menjadi Rp17.028.000, atau tumbuh dari 83,57 persen menjadi 84,16 persen.
Peningkatan ini mencerminkan semakin baiknya kesejahteraan masyarakat Tangsel, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi kota yang stabil dan daya beli masyarakat yang semakin baik.
2. Kemajuan di Bidang Pendidikan
Tangsel terus mengembangkan kualitas pendidikan, yang menjadi salah satu faktor kunci pembangunan manusia.
Hal ini ditunjukan dengan indikator IPM dalam kategori Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kota Tangsel meningkat dari 11,85 persen di tahun 2023 menjadi 11,86 persen di tahun 2024.
Untuk itu, indikator IPM dalam Harapan Lama Sekolah (HLS) juga mengalami kenaikan dari 14,68 persen pada tahun 2023 menjadi 14,70 persen di tahun 2024.
3. Kesehatan yang Semakin Baik
Tidak hanya tiga indikator di atas, Kota Tangsel juga menunjukkan komitmen pembangunan manusia dari aspek kesehatan.
Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya indikator IPM dalam kategori Umur Harapan Hidup (UHH), yakni dari 75,64 persen pada tahun 2023 menjadi 75,80 persen di tahun 2024, mencerminkan peningkatan kualitas layanan kesehatan di kota ini. (Vir)
Hukum 5 hari yang lalu
Hukum | 4 hari yang lalu
Dunia | 1 minggu yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Nasional | 3 hari yang lalu
Nasional | 4 hari yang lalu
Megapolitan | 2 hari yang lalu
Megapolitan | 2 hari yang lalu
Megapolitan | 5 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu