Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Megapolitan

Peristiwa

Olahraga

Daerah

Galeri

Opini

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Megawati Ajak Ilmuwan Rusia dan Indonesia Teliti Gunung Api Bawah Laut

Tim Redaksi
Senin, 16 September 2024 | 23:35 WIB
Megawati jadi pembicara kunci di St.Petersburg University, Rusia. (Ist)
Megawati jadi pembicara kunci di St.Petersburg University, Rusia. (Ist)

IDISNEWS.COM - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, mengajak Rusia melalui St.Petersburg University (SPBU) melakukan riset laut dalam, khususnya menyangkut gunung berapi di bawah laut. 

Hal itu disampaikan Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), saat bertemu dengan delegasi SPBU Rusia dipimpin Rektor Prof. Nikolay Kropachev. 

Pertemuan dilakukan di kantor Rektor Universitas St. Petersburg, pada Senin (16/9/2024) siang waktu setempat. 

“Di laut kami sudah ditemukan 5 gunung api di bawah laut dan masih aktif. Apakah dari sisi Rusia, melalui universitas, apakah kampus Rusia memiliki hal membantu untuk menghitung gunung ini kapan meletusnya? Kami butuh keilmuan mengenai itu,” kata Megawati di dalam pertemuan tersebut. 

Nikolay yang merupakan ahli hukum, langsung meminta jajarannya yang hadir untuk mengontak pengajar bidang dimaksud, agar tahu sejauh mana mereka punya keahlian terkait isu dimaksud. Dan ketahuan, Rusia juga lagi rajin-rajinnya meneliti isu gunung api bawah laut. 

Megawati menyatakan Indonesia akan sangat senang bekerja sama bidang keilmuan dengan Rusia menyangkut penelitian bawah laut demikian. 

“Saya pikir, kalau Rusia bisa kirim Yuri Gagarin ke ruang angkasa, bukan tak mungkin Rusia bisa memasuki lautan ribuan kilometer dalamnya. Makanya saya tawarkan nanti bisa dibahas lebih lanjut. Kalau bisa, saya akan tandatangani hal tersebut,” kata Megawati. 

Menurut putri Proklamator RI Sukarno itu, meneliti hal itu sangat penting. Tahun 1800an, ketika anak Gunung Krakatau meletus, debunya sampai membuat dunia gelap selama tiga bulan. 

“Makanya saya menilai penting mendalami, kalau bisa ada ilmu soal ini. Saya tak bisa bayangkan kalau gunung api bawah laut ini meletus, bagaimana dampaknya ke lingkungan. Mungkin Rusia dengan begitu banyak keilmuannya, bisa membantu,” kata Megawati. 

Prof.Nikolay merespons dengan menyatakan ia sangat mengerti kekhawatiran yang dirasakan oleh Megawati. Di Rusia sendiri, ada juga gunung berapi di bawah laut yang terletak di sekitar perbatasan negaranya dengan Jepang. 

“Jadi tema ini diselidiki di Rusia dan ada ahlinya. Jadi kamu disini siap membentuk tim, dari kampus ini dan daerah Rusia lain, untuk meneliti gunung berapa bawah laut dengan Indonesia,” kata Prof.Nikolay. (Red)

Komentar: