Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Megapolitan

Peristiwa

Olahraga

Daerah

Galeri

Opini

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Hati-hati Rebahan dan Malas-malasan di Usia Muda Bisa Picu Demensia di Usia Tua

Tim Redaksi
Minggu, 12 Januari 2025 | 15:35 WIB
Ilustrasi penderita Demensia
Ilustrasi penderita Demensia

IDISNEWS.COM - Demensia merupakan salah satu penyakit yang menyerang daya ingat dan kemampuan berpikir yang sering ditemukan. Gangguan kognitif itu dalam sebuah studi terbaru, ternyata bisa disebabkan dari kebiasaan rebahan dan malas-malasan di usia muda. 

Penelitian oleh para ahli di Oxford University itu  berupa  pengamatan pada tekanan darah dan indeks massa tubuh (IMT) anak-anak berusia 7-17 tahun. Mereka juga mengamati aktivitas fisik saat usia 11-15 tahun dan pemindaian otak sejak dewasa muda saat mereka berusia 20 tahun. 

Dikutip dari Mirror Minggu (12/1/2025). Ilmuwan menemukan penanda kesehatan kardiovaskular yang buruk dari kebiasaan bermalas-malasan di masa muda itu, seperti tekanan darah dan IMT yang tinggi, dikaitkan dengan perbedaan pada struktur jaringan otak yang disebut grey matter. Jaringan tersebut berperan penting dalam fungsi memori, pergerakan, dan emosi. 

"Penelitian kami menunjukkan bahwa kesehatan kardiovaskular pada tahap awal kehidupan mungkin sudah berperan penting bagi struktur wilayah otak yang diketahui terpengaruh oleh demensia di usia tua - jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya," ucap peneliti utama Sana Suri dari Departemen Psikiatri Oxford. 

"Temuan ini menunjukkan bahwa kita harus berpikir untuk menargetkan faktor risiko gaya hidup yang dapat dimodifikasi, seperti obesitas dan olahraga, beberapa dekade sebelum model rentang hidup demensia," lanjutnya. 

Dalam penelitian tersebut ada sekitar 860 peserta yang terliba. Temuan ini bagi mereka bisa menjadi bukti awal bahwa risiko demensia dapat diidentifikasi lebih awal dalam hidup dan menyerukan lebih banyak penelitian terkait kondisi ini. 

Sana menuturkan tahun-tahun awal remaja menjadi momen yang layak untuk diperhatikan dalam pencegahan demensia. 

Meskipun hingga saat ini tidak ada satupun perilaku yang dapat mencegah demensia secara spesifik, masyarakat dapat mengurangi faktor risikonya. Salah satu caranya adalah dengan tetap aktif bergerak untuk menjaga tekanan darah dan IMT. 

"Penelitian ini menemukan bahwa ketika kelebihan berat badan, kurang olahraga, dan tekanan darah tinggi terjadi di awal kehidupan, ada perubahan di wilayah otak yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan demensia," kata direktur asosiasi Alzheimer's Society Dr Richard Oakley mengomentari temuan tersebut. 

"Ini menunjukkan bahwa tidak ada kata terlalu dini untuk membuat perubahan yang sehat guna mengurangi risiko demensia Anda," tandasnya.

Komentar: