Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Megapolitan

Peristiwa

Olahraga

Daerah

Galeri

Opini

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Donald Trump Tebar Ancaman ke Hamas: Bebaskan Sandera atau Bersiap Hadapi Neraka

Tim Redaksi
Selasa, 03 Desember 2024 | 13:30 WIB
Presiden terpilih Amerika, Donald Trump ketika mengunjungi Kota Kinston, Carolina Utara, Amerika Serikat. Source: Instagram/@teamtrump
Presiden terpilih Amerika, Donald Trump ketika mengunjungi Kota Kinston, Carolina Utara, Amerika Serikat. Source: Instagram/@teamtrump

IDISNEWS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengancam kelompok Hamas dan milisi Gaza lainnya untuk segera membebaskan sandera Israel sebelum dirinya dilantik, pada 20 Januari 2025 mendatang. 

  

Diketauhi kelompok Hamas melakukan aksi serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, dan menculik serta menyandera lebih dari 250 orang. 

 

Sekitar setengah dari sandera yang ditangkap merupakan sandera yang memiliki kewarganegraan ganda yakni AS-Israel. Hal itu dilakukan karena Israel melakukan aksi serangan dengan membabi buta yang menewaskan 44 ribu warga Palestina tewas akibat serangan tersebut.  

  

Namun tindakan menyandera yang dilakukan oleh Kelompok Hamas tersebut mendapatkan respons dari Trump, alih-alih akan melakukan gencatan senjata namun Trump malah mengancam akan ada neraka jika Hamas tak bebaskan sandera. 

  

“Jika sandera belum dibebaskan sampai 20 Januari 2025, tanggal dengan bangga saya memangku jabatan Presiden dari Amerika Serikat, akan ada seluruh neraka untuk membayar Timur Tengah dan siapa saja yang bertanggung jawab atas kekejaman terhadap kemanusiaan ini,” tegas Trump yang dikutip oleh Reuters, Selasa (3/12/2024). 

  

Trump pun berulang kali menegaskan dukungan penuhnya terhadap Israel. 

  

"Mereka yang bertanggung jawab akan terkena dampak yang lebih parah dibandingkan siapa pun yang pernah terkena dampaknya sepanjang sejarah Amerika Serikat yang panjang dan bertingkat," tambah Trump. 

  

Disisi lain Hamas mengajukan syarat agar perang dihentikan dan menuntut Israel menarik seluruh pasukannya dari Gaza sebagai bagian dari kesepakatan untuk membebaskan sandera yang tersisa.

 

Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa perang akan berlanjut hingga Hamas dihancurkan dan ancaman terhadap Israel sepenuhnya dihilangkan. (Red)

Komentar: