Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Megapolitan

Peristiwa

Olahraga

Daerah

Galeri

Opini

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Baru Diresmikan, Simpang Joglo Solo Sudah Bermasalah, Kenapa?

Tim Redaksi
Sabtu, 18 Januari 2025 | 08:25 WIB
Kesalahan tulisan Aksara Jawa di Simpang Jogja - Solo
Kesalahan tulisan Aksara Jawa di Simpang Jogja - Solo

IDISNEWS.COM - Baru saja diresmikan, Simpang Joglo Solo menarik banyak perhatian, namun juga dikritik. Sorotan itu ditujukan karena penulisan aksara jawa yang tidak tepat. 

Kabar kurang baik datang dari Simpang Joglo Solo. Karena baru saja diresmikan, sudah banyak menarik banyak perhatian orang. Bukan hanya itu tapi juga menimbulkan kritikan. 

Alasannya karena Tulisan 'Underpass Simpang Joglo' di Simpang tujuh Joglo yang menggunakan aksara Jawa menjadi sorotan di media sosial karena tidak sesuai ejaan alias typo. Setelah itu Pemerintah Kota (Pemkot) Solo langsung meresponnya, mereka memastikan ejaan yang keliru itu akan segera bakal diperbaiki. 

"Penggunaan Aksara Jawa di ruang publik Surakarta ini sepertinya perlu dibenahi. Nuwun @PEMKOT_SOLO," tulis akun akun X, @sraddhasala seperti dikutip dari detikJateng, Sabtu (18/1/2025). 

Salah satu peneliti naskah Jawa Sraddha Institute Surakarta, Rendra Agusta, membenarkan ada kekeliruan dalam penulisan aksara Jawa tersebut. 

"Ya sebenarnya kemarin di underpass itu kan nulisnya, kurang tepat aja jadi kan itu ada mungkin si pihak pembuatnya itu mau menulis underpass Simpang Joglo," kata Rendra. 

Katanya, dari apa yang ia ketahui, aksara Jawa tersebut jika dibaca menjadi 'hundepas ssampa Joglo' bukan Underpass Simpang Joglo. Renda menyebut penulisan aksara Jawa memang terbilang susah, apalagi kata yang harus diganti menjadi aksara Jawa itu merupakan bahasa asing. 

"Itu hanya tertulis 'Hundepas ssampa Joglo', dari tiga kata, hanya satu kata yang benar. Jadi itu ada kesalahan penulisan," ujar Rendra.
Namun ia juga mengaku kurang paham regulasi soal penulisan aksara Jawa di ruang publik. Sebab, kata Underpass Simpang Joglo menggunakan perpaduan beberapa bahasa sekaligus. 

"Sebenarnya saya kurang tahu regulasinya di ruang publik itu apakah harus semuanya menjadi tiga bahasa gitu. Bahasa Inggris bahasa Inggris semua, bahasa Indonesia bahasa Indonesia semua, seingat saya aturannya pakai bahasa Indonesia semua," kata dia. 

"Di peraturan itu, coba nanti cari tahu, nah kalau mau pakai bahasa Jawa bisa, misalnya diganti kata 'terowongan atau apa atau tetap dipertahankan," tambah Renda 

Menurutnya, ada enam opsi untuk melakukan perbaikan kata tersebut. Salah satunya dengan memperbaiki sandang atau simbol tambahan di aksara Jawa. 

"Kata Underpass bisa ditulis dengan aksara Jawa, kemungkinan banyak. Misal kayak namanya bagian sandangan dibenahi terus penggunaan underpass bisa juga pakai aksara suara 'u' gitu," dia menjelaskan. 

"Sebenarnya gitu, mungkin lima atau enam kemungkinan penulisan yang bisa digunakan untuk membenarkan tulisan di Simpang Joglo," tambah Rendra. 

Rendra mengatakan sudah memperhatikan tulisan tersebut sejak dipasang di Simpang tujuh Joglo. Dia juga telah melaporkan ke pemerintah kota (Pemkot) Solo. 

"Awalnya tahu dari postingan teman-teman di Instagram, terus sebenarnya kan kalau nggak salah sempat diobrolkan di bulan Desember tahun kemarin mau dibenerin, kata temen-temen. Terus saya ngecek lagi kok sampai sekarang belum dibenarkan begitu," ujar dia. 

"Jadi sebenarnya sudah ada atensi cukup lama satu bulan yang lalu, dari komunitas kami, terus kami matur ke beberapa pihak di teman-teman Pemkot, kan juga punya Dinas Kebudayaan punya UPT museum yang saya kira punya orang-orang yang ahli di penulisan aksara ternyata juga belum dibenerin," kata Rendra.

Komentar: