Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Megapolitan

Peristiwa

Olahraga

Daerah

Galeri

Opini

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Kronologis Aksi Koboi Diduga Anggota TNI AD Lepaskan Tembakkan di Kemang Jaksel

Tim Redaksi
Senin, 20 Januari 2025 | 11:12 WIB
Oknum TNI bawa senjata dan lepaskan tembakan di Kemang, TNI AD minta maaf.
Oknum TNI bawa senjata dan lepaskan tembakan di Kemang, TNI AD minta maaf.

IDISNEWS.COM - Denpom Jaya masih menyelidiki Prada SA, anggota Rindam III/Siliwangi, yang membawa senjata api saat terlibat keributan di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Penyelidikan juga mencakup kepemilikan senpi yang digunakan oleh Prada SA tersebut. 

  

“Terkait kepemilikan senpi, semuanya akan diperiksa. Pimpinan berkomitmen untuk memproses setiap prajurit yang melanggar dan terbukti sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki R Putra, dikutip pada Senin (20/1/2025). 

  

Deki menegaskan bahwa Denpom Jaya masih melakukan pemeriksaan terhadap Prada SA sehubungan dengan insiden tersebut. "Kami masih dalam tahap pemeriksaan, kami memberikan waktu kepada tim untuk menyelidiki agar mengetahui urutan kejadian secara lengkap," ujarnya. 

  

1. Kronologi kejadian koboi jalanan 

  

Aksi koboi jalanan sebelumnya terjadi di kawasan Kemang Raya, Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat, 17 Januari 2025. Seorang pria yang mengaku sebagai oknum TNI mengacungkan senjata api dan menembakkannya. 

  

"Keterangan dari tukang parkir di situ, awalnya dia (terduga pelaku) sedang berkendara, mungkin terhalang karena kerumunan orang yang baru keluar dari Kafe Bablas. Lalu dia marah kepada tukang parkir dan mengeluarkan sesuatu yang diduga senpi, meskipun kami belum bisa memastikan apakah itu benar senpi atau bukan," jelas Kanit Reskrim Polsek Mampang, AKP Iwan, pada wartawan, Sabtu (18/1/2025). 

  

2. Aksi koboi anggota TNI itu viral di medsos 

  

Peristiwa ini sempat menjadi viral di media sosial, di mana terduga pelaku terlibat cekcok saat melintas di kawasan Kemang Raya karena merasa mobilnya terhalang. Akibatnya, dia mengacungkan benda yang diduga senjata api ke arah atas dan kemudian melepaskan tembakan. 

  

"Katanya sih seperti itu, terdengar bahwa dia melepaskan tembakan sekali ke atas, tapi kami belum bisa memastikan. Sejauh ini, tidak ada laporan mengenai tindakan penganiayaan dalam peristiwa tersebut," kata Iwan. 

  

Dalam video yang beredar, pria tersebut mengaku sebagai anggota Kostrad, namun polisi belum dapat memastikan kebenarannya. Saat ini, polisi sedang mendalami peristiwa tersebut dengan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi dan meminta keterangan dari saksi-saksi. 

  

"Itu masih dugaan, karena dia (terduga pelaku) mengaku sebagai anggota Kostrad, tapi kami masih melakukan penyelidikan, menelusuri rekaman CCTV, serta mengidentifikasi kendaraan yang digunakan. Sejauh ini, kami telah meminta keterangan dari sekuriti dan tukang parkir di sekitar lokasi, dan akan meminta keterangan dari saksi-saksi lainnya yang ada di tempat kejadian," pungkasnya. 

 

3. Pelaku Benar Anggota TNI AD  

 

TNI Angkatan Darat (AD) memberikan klarifikasi terkait seorang pria yang membawa senjata saat terjadi keributan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, yang sempat viral di media sosial. 

 

TNI AD memastikan bahwa pria tersebut merupakan anggota Kodam III/Siliwangi. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, pada Minggu (19/1/2025).

 

“Hasil pengecekan dan koordinasi dengan Puspom AD dan Kodam Jaya menunjukkan bahwa pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI di Kemang memang benar merupakan anggota TNI AD. Namun, ia bukan dari satuan Kostrad, melainkan anggota Kodam III/Siliwangi,” ujar Wahyu.

 

Wahyu menjelaskan bahwa anggota TNI tersebut kebetulan sedang berada di Jakarta saat insiden terjadi. Saat ini, pria tersebut telah diamankan di Denpom Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

 

“Saat ini, yang bersangkutan telah diamankan di Denpom Jaya/2 di Cijantung untuk diperiksa terkait peristiwa tersebut,” lanjutnya.

Wahyu juga menyampaikan permintaan maaf atas perilaku oknum tersebut. Ia menegaskan bahwa TNI AD akan memproses pelaku sesuai aturan yang berlaku.

 

“Pimpinan TNI AD berkomitmen untuk menindak setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anggota sesuai peraturan kedinasan. Kami juga meminta maaf jika insiden ini menyebabkan ketidaknyamanan di masyarakat. Perlu ditegaskan bahwa yang bersangkutan bertindak sebagai oknum dan tidak mewakili institusi TNI AD,” tegas Wahyu. (Vir)

Komentar: