Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Megapolitan

Peristiwa

Olahraga

Daerah

Galeri

Opini

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Dilarang Jual iPhone 16, Apple Akan Gelontorkan Rp 16 T Untuk Bangun Pabrik di Indonesia

Tim Redaksi
Minggu, 08 Desember 2024 | 11:32 WIB
Markas Besar Apple
Markas Besar Apple

IDISNEWS.COM - Perusahaan raksasa teknologi multinasional yang berpusat di Cupertino, California, yang merancang, mengembangkan, dan menjual barang elektronik konsumen, perangkat lunak komputer, dan layanan daring, yakni Apple, dilarang menjual produk terbarunya iPhone 16 di Indonesia. 

Alasannya, karena kebijakan lokal yang mengharuskan memenuhi minimal 35% Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Kementerian Perindustrian telah menyatakan bahwa mereka akan menunggu komitmen resmi dari Apple sebelum mengeluarkan sertifikasi TKDN yang diperlukan untuk penjualan iPhone 16. 

Namun bukannya menyerah karena larangan tersebut, Apple justru berniat untuk membangun pabrik di Indonesia. Hal tersebut diawali permintaan pemerintah agar Apple berinvestasi USD 1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun di Indonesia. 

Bahkan disampaikan oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang, nilai investasi tersebut telah disanggupi oleh Apple. Disebutkan juga bahwa Apple sudah melakukan pembicaraan awal dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM soal rencana investasi. 

"Mereka (Apple) sudah melakukan pembicaraan awal dengan Kementerian Investasi. Angka yang mereka sampaikan, rencana investasi mereka ke depan itu sekitar USD 1 miliar," kata Agus.


"Saya sendiri sudah intensif bicara dengan Bapak Menteri Investasi (Rosan Roeslani), kami bicarakan skema yang paling baik untuk Apple bisa merealisasikan investasi yang secara verbal dikomitmenkan oleh Apple ke Kementerian Investasi sebesar USD 1 miliar tadi," tambahnya. 

Kemauan Apple untu  berinvestasi itu kata Agus, sebagai cara yang ditempuh agar memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), demi bisa menjual iPhone 16. 

"Insya Allah mereka akan mengambil skema pertama, yaitu investasi fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia," tutur Agus. 

Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani memberi waktu Apple satu minggu untuk pastikanberinvestasi Rp16 triliun di Indonesia. Sebab nilai investasi raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu tergolong kecil. 

Rosan mengatakan permintaan ini sudah disampaikan secara langsung kepada Apple. Atas permintaan itu, dirinya meminta tanggapan resmi dari perusahaan secara tertulis untuk kemudian ia teruskan ke Kementerian Perindustrian. 

"Kita sudah bicara dan Insyaallah mereka untuk tahap pertama, saya akan mendapatkan pernyataan secara tertulis, saya minta dari mereka, investasi sebesar US$ 1 miliar. Untuk tahap pertama. Saya minta mereka memberikan itu secara tertulis. Mudah-mudahan dalam waktu mungkin satu minggu ini saya sudah bisa mendapatkan komitmen itu yang akan saya serahkan kepada Kementerian Perindustrian," ujar Rosan saat rapat bersama Komisi XII di DPR RI, Selasa (3/12/2024) kemarin. 

Menurutnya, komitmen investasi sebesar Rp16 triliun itu didasarkan pada asas keadilan, mengingat selama ini Indonesia sudah menjadi salah satu pasar yang besar bagi produk Apple. Menurut Rosan, dengan keuntungan yang didapat Apple dari pasar Indonesia, sudah sewajarnya Apple berinvestasi di Tanah Air. Dari situ nantinya juga akan ada peluang terbukanya lapangan kerja untuk masyarakat lokal. 

"Memang terus terang investasi mereka itu masih kecil di kita, sangat kecil, dan kebetulan saya sudah berbicara dengan mereka beberapa kali dan saya sampaikan bahwa, karena saya juga berkomunikasi dengan Kementerian Perindustrian, bahwa investasinya ya harus lebih besar," paparnya. 

Sebelumnya, Apple telah menawarkan investasi sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,58 triliun untuk membangun pabrik komponen di Bandung, namun tawaran ini belum diterima oleh pemerintah karena dianggap tidak setara dengan potensi pasar dan kebutuhan investasi untuk mencapai keadilan ekonomi. Pemerintah berharap bahwa dengan peningkatan investasi, Apple akan lebih terintegrasi ke dalam rantai pasokan global dan menciptakan lapangan kerja di Indonesia. 

Investasi ini juga diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7-8% yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dengan investasi yang lebih besar, Apple tidak hanya akan memanfaatkan pasar domestik tetapi juga memberikan dampak yang signifikan terhadap penciptaan tenaga kerja dan pertumbuhan sektor teknologi di Tanah Air.
 

Komentar: